Perancangan Kembali Desain Menu Restoran, Mengurangi Keputusan Konsumen yang Tidak Bertanggung Jawab

Ilustrasi: Menu Restoran

Sektor industri makanan khusus nya di bidang usaha restoran dan katering terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat yang menginginkan makan di luar seperti restoran, kafe, dan sebagainya. Sektor penyedia layanan makanan ini memiliki peran yang berkaitan dengan lingkungan. Peran dari sektor ini dapat memberikan dampak yang positif maupun dampak negatif bagi lingkungan. Studi menyebutkan peran sektor penyedia layanan makanan yang membawa ke arah mana dampak nya yaitu perilaku konsumen. Hingga kini, sektor penyedia layanan makanan dinilai mengganggu dan memberikan dampak negatif pada lingkungan. Masalah terbesar yang kerap dialami adalah banyaknya limbah makanan atau food waste yang tidak terkelola dengan baik. Studi juga menyebutkan tinggi nya limbah makanan disebabkan oleh konsumen yang tidak bertanggung jawab dalam memilih menu makanan.
Selain masalah tingginya limbah makanan, dampak negatif yang dipengaruhi oleh sektor penyedia layanan makanan juga berkaitan dengan tingkat kesehatan masyarakat. Sebagai contoh tingginya kasus obesitas atau berlebihnya berat badan akibat masyarakat mengonsumsi makanan di luar dan tidak bertanggung jawab dalam memilih menu makanan. Tidak hanya dampak negatif, dampak positif juga dapat diberikan oleh sektor penyedia layanan makanan salah satunya membantu perekonomian lokal. Sejumlah besar permasalahan lingkungan dan masyarakat di sektor ini disebabkan oleh inefisiensi organisasi dan operasional usaha, namun ada serangkaian tantangan yang muncul dari sisi konsumsi.

Sektor penyedia layanan makanan memiliki kesempatan untuk menangani tantangan tersebut dengan menunjukkan jalur menuju pilihan makanan yang lebih bertanggung jawab kepada pelanggannya. Masyarakat dapat diberikan informasi mengenai dampak lingkungan dan kesehatan pribadi dari keputusan yang mereka buat saat bersantap di luar rumah. Salah satu pendekatan yang dapat diimplementasikan yaitu dengan mendesain ulang menu restoran atau tempat makan yang hendak masyarakat kunjungi. Penelitian yang dilakukan oleh Filimonau dan Krivcova tahun 2016 menerapkan teori desain ulang menu sebagai solusi permasalahan pilihan konsumen yang tidak bertanggung jawab. Studi ini memberikan kontribusi terhadap pengetahuan dengan mengeksplorasi perspektif manajerial di sektor penyedia makanan sebagai fasilitator pilihan makanan konsumen yang ramah lingkungan.

HASIL PENELITIAN

Terdapat tiga atribut utama yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih menu makanan, yakni kualitas makanan yang disajikan, kualitas layanan, serta kesesuaian harga dengan yang diterima oleh konsumen. Dengan mengaitkan atribut tersebut, maka kendala yang didapatkan adalah dapat digambarkan pada skema berikut.
Skema diatas menggambarkan kendala yang terjadi apabila hendak melakukan perancangan ulang desain menu restoran. Sementara skema cara penyampaian informasi tambahan kepada konsumen digambarkan pada skema berikut.
Informasi yang penting dapat diberikan pada konsumen berupa indikator warna berwarna merah, kuning dan hijau. Di mana makanan yang diberi tanda hijau sangat baik dikonsumsi, masalahnya adalah pasti tidak akan ada yang ingin memilih makanan dengan tanda warna merah. Dengan demikian dilakukan informasi nilai gizi pada lembar menu terpisah, masalah lain pun muncul yakni konsumen yang malas untuk membacanya.
Penelitian ini sangat penting untuk dilanjutkan, karena terkait hukum yang sudah berlaku di bagian negara Eropa yang mengharuskan memberikan informasi lebih pada menu restorannya. Dampak dari perancangan ulang menu bisa memberikan pengaruh positif dari aspek kesehatan konsumen dan upaya mengurangi limbah makanan yang semakin menumpuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KETERAMPILAN MANAJEMEN] Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat dan Proses

Mengenal OMBUS-OMBUS, Makanan Tradisional khas Batak

[BUDAYA MAKANAN] Bakar Batu, Tradisi Makan Masyarakat Papua