[BUDAYA MAKANAN] Pengaruh Budaya Eropa pada Kuliner Nusantara
Kuliner Indonesia mengalami perkembangan seiring dengan datangnya bangsa asing dalam proses hubungan antar bangsa yang dilakukan sejak berabad-abad lalu. Dari hubungan antar bangsa tersebut terjadi Akulturasi budaya antara Indonesia dengan negara lain dan meninggalkan unsur lokal dari masing-masing bangsa. Bangsa yang paling mempengaruhi kearifan kuliner Indonesia antara lain India, China, Eropa dan Timur Tengah.
Pengaruh masuknya makanan kebudayaan Eropa sudah terjadi sejak tahun 1901 sampai 1942. Pada Tahun 1901 merupakan periodisasi di mana diberlakukannya Politik Etis sehingga bagi masyarakat Bumiputera untuk larut dalam budaya Eropa semakin terbuka. Sementara pada tahun 1942 adalah masa di mana Jepang menduduki Indonesia yang sekaligus menjadi akhir dari periodisasi Politik Etis. Kedatangan Jepang tidak terlalu memberikan pengaruh banyak terharap kebiasaan santap kepada bangsa Indonesia (Anggraeni P, 2015).
Bangsa Eropa mendatangi Indonesia pada abag ke-17 dengan tujuan kepentingan kolonialisasi. Sebagai upaya perluasan wilayah kolonial yang dilakukan oleh Belanda, mereka menarik sekutu lokal Indonesia yang mereka butuhkan namun dilakukan perlawanan dari Indonesia pada abad ke 19. Kemudian pada awal abad 19, dilakukan penguatan hegemoni budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia melalui berbagai saluran, diantaranya
1. Melalui pengenalan Bahan Pangan. dan
2. Melalui kemajuan sistem Transportasi
Bahan pangan seperti mentega, minyak, makanan kaleng dan beberapa tepung pun diperkenalkan kepada bangsa Indonesia melalui Iklan atau surat kabar maupun berupa resep. Sedangkan sistem transportasi yang telah maju pada saat itu dimanfaatkan untuk membantu proses penyebaran tersebut. Tidak hanya makanan nya, bangsa Eropa juga membawa kebiasaan makan serta peralatan makan yang biasa mereka gunakan.
Contoh makanan Belanda yang mempengaruhi Kuliner Indonesia
Freekedelen atau Perkedel
smoor atau semur
resoulles atau risoles
dan aneka minuman dingin (es)
Beberapa lainnya juga makanan berupa sup, roti, berbagai macam kue kering dan berbagai macam satai.
Referensi :
Anggraeni, P. 2015. Menu Populer Hindia Belanda (1901-1942): Kajian Pengaruh Budaya Eropa Terhadap Kuliner Indonesia. Jurnal Sejarah dan Budaya Ed. IX No. 1. Universitas Negeri Malang, Malang.
Freekedelen atau Perkedel
smoor atau semur
resoulles atau risoles
dan aneka minuman dingin (es)
Beberapa lainnya juga makanan berupa sup, roti, berbagai macam kue kering dan berbagai macam satai.
Referensi :
Anggraeni, P. 2015. Menu Populer Hindia Belanda (1901-1942): Kajian Pengaruh Budaya Eropa Terhadap Kuliner Indonesia. Jurnal Sejarah dan Budaya Ed. IX No. 1. Universitas Negeri Malang, Malang.
Komentar
Posting Komentar