[BUDAYA MAKANAN] Pengaruh Budaya Tionghoa terhadap Kuliner di Indonesia



Kedatangan bangsa China pada mulanya diduga karena imigran China yang ingin memperbaiki perekonomian dan yang mendatangi Nusantara kebanyakan adalah kaum lelaki dari China, tanpa ada perempuan, kecuali istri mereka sendiri. Persebaran nya pun lebih banyak jika dibandingkan bangsa lain yang masuk ke Indonesia. Dulunya, mereka memiliki gagasan bahwa jika perekonomian mereka telah pulih dan memiliki bekal material yang melimpah untuk di usia tua, mereka akan kembali ke negeri China, namun kebanyakan gagasan tersebut tidak dipenuhi melainkan mereka para Imigran mencari istri dan membentuk komunitas sendiri di Indonesia. 

Kegiatan perekonomian yang mereka lakukan utamanya adalah berdagang. Kemudian melalui kegiatan berdagang tersebut, bangsa Tionghoa banyak mempengaruhi kuliner Nusantara akibat adanya akulturasi budaya. Hidangan daging yang biasa disajikan oleh bangsa Tionghoa adalah Daging Babi dan Ayam. Daging sapi sangat dihindari karena bagi mereka sapi membantu mereka dalam bertanam di sawah dan sebagai sumber kehidupan. Sedangkan daging babi merupakan simbol pemberi rejeki.

Tidak hanya lewat kegiatan berdagang, Budaya Tionghoa yang tersebar di Indonesia juga melalui kegiatan keagamaan dan persembahan mereka kepada leluhur. Melalui kegiatan ini, persembahan kepada leluhur banyak berupa makanan tradisional Tionghoa yang selanjutnya mempengaruhi budaya makanan di Indonesia. beberapa diantaranya adalah Bakso, Bakmi, Bakpao, Cakwe, beberapa kue kering, Lumpia, Siomay, Bakwan, Aneka cah dan lain sebagainya.

masyarakat Tionghoa peranakan maupun totok, tersebar luas dibeberapa wilayah di Indonesia. beberapa diantaranya adalah Medan, Pontianak, Bangka Belitung, Singkawang, Semarang, Surabaya, Palembang, Manado, Makassar dan lain-lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KETERAMPILAN MANAJEMEN] Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat dan Proses

Mengenal OMBUS-OMBUS, Makanan Tradisional khas Batak

[BUDAYA MAKANAN] Bakar Batu, Tradisi Makan Masyarakat Papua