[BUDAYA MAKANAN] Mengenal Cucuru Bayao, Kuliner Manis di Acara Adat Makassar
Cucuru Bayao adalah nama kue khas Makassar yang dibaliknya memiliki simbol yang unik. Kue tradisional ini dinamai Cucuru Bayao karena dalam bahasa Makassar, Cucuru artinya adalah kue dan Bayao artinya telur yang menggambarkan bahan dasar kue tersebut, yaitu telur, gula pasir, dan kenari. Kue ini berbentuk bulat berwarna kuning tua, bertekstur lembut, dan memiliki khas yaitu rasa yang sangat manis, gurih, dan dengan aroma telur yang kuat. Biasanya kue ini tidak disajikan sendirian melainkan bersama kue tradisional lainnya seperti Barongko, Taloba, Biji Nangka, Sikaporo dan lain lain yang disajikan dalam satu wadah bernama Bosara. Dalam bahasa makassar, Bosara merupakan wadah untuk menaruh kue-kue tradisional yang disajikan saat acara adat. Salah satu acara adat yang paling sering menyajikan Cucuru Bayao adalah acara pernikahan masyarakat Bugis Makassar.
Nah, menurut masyarakat Makassar, kue ini memiliki rasa manis dan disajikan di acara adat sebagai simbol harapan mereka untuk tetap merasakan manisnya kehidupan dan keberlangsungan acara yang berjalan dengan manis. Oleh karena itu, bukan hanya kue manis Cucuru Bayao saja yang disajikan, kue-kue manis lainnya juga turut disajikan. Memang, perbedaan dengan adat di daerah lain adalah yaitu penyajian makanan yang hanya berupa kue bukan makanan pokok dengan porsi besar. Meskipun kecil dan hanya kue, ternyata punya filosofi yang cukup unik, ya!.
Komentar
Posting Komentar